Catatan Selama di Amerika #3 - Bertemu

by - January 10, 2019

Hari ketiga dibuka dengan beres-beres. Hari itu airbnb kita jatuh tempo dan harus udah caw sebelum siang. Kita berencana untuk berangkat ke Mesjid Al-Hikmah, mesjidnya orang Indonesia. Letaknya juga di Astoria, cuma 30 menit dari airbnb kita. Ketika barang bawaan, airbnb dan semuanya udah beres, new fate, kita kejebak hujan yang deras banget. Akhirnya kita nunggu hujan reda dulu deh. Sebenarnya, kita mauu banget memperpanjang kontrak airbnb, tapi apa daya duitnya ndak cukup, dan satu-satuya opsi adalah mencari pertolongan dari saudara sebangsa dan setanah air disana. Karenanyalah kita memutuskan untuk ke Mesjid Al-Hikmah hari itu.

Hujan, neduh dulu deh~
Di tengah penantian hujan reda, tiba-tiba Mr. Fahim nelpon. Yaps, Mr. Fahim yang kita temui di Mesjid Ar-Rahman kemarin isya (ada di post ini). He called us and told us to call someone and go straight to Jamaica, disana ada kenalannya yang punya foundation yang bisa membantu kita tinggal disana. MasyaAllah. We called the phone number and asap go straight to Jamaica naik subway. Qadarullah, perjalanannya panjaaaaang banget. Butuh 3 jam padahal sama-sama masih di Queens. Kita ketemu dengan berbagai macam drama selama menuju ke foundation-nya. Mulai dari stasiun yang ga punya elevator, akibatnya kita harus nenteng koper dengan segenap tenaga, salah naik subway, turun di stasiun yang gak seharusnya, gak kebagian bangku untuk duduk. MasyaaAllah pengen ketawa sendiri ngingatnya hahahahha. Tapi, beneran ya emang. Inna ma'al 'usri yusra. Dengan kesulitan pasti dipaketkan dengan kemudahan. Ternyata di subway yang salah itu kita akhirnya bertemu dengan orang Indonesia guys! SENENGGGGG BANGET rasanya. Beliau langsung approach kita dan nanya mau kemana, dan ngasih tau kalo kita salah naik kereta, dan kita cerita kalo lagi nyari tempat untuk bernaung. And know what, beliau nawarin kita tinggal di rumahnya.

Kata Mba Helen begini,
"Temen-temen tinggal di rumah saya aja. Saya non-muslim, tapi saya gak melihara anjing kok. Temen-temen tetep bisa shalat disana."
Meleleh gak lu :")

Tapi kita memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke Jamaica karena udah terlanjur janjian sama foundation yang disana. Mba Helen ngarahin kita harus turun di stasiun apa, naik subway mana, dan bertukar nomor handphone agar jika opsi di foundation tidak reliable, kita bisa segera hubungi beliau. Lalu kita pun berpisah.
nb: Please everytime I do mention the 'foundation' word, jangan ngebayangin foundation untuk make up ya -_-
bye, my lovely airbnb
/nyasar/
Akhirnya kita nyampe di foundation itu, ICNA Relief USA, namanya. Ternyata, kita ga dipungut biaya sama sekali untuk tinggal disana, and they appreciate us the youth, a lot. Karena kita ngomongnya mau attend conference di Harvard, so they recommend us the nearest town library to visit and to find ideas, they ask us to eat a lot because we have brain to take care of. Gak pernah sebelumnya Alya ngebayangin akan ada di dalam nikmat ini, sepertinya Teh Juan, Dias dan Defi juga sama. Dijamu sebagai tamu semaksimal mungkin.

Setelah menyelesaikan urusan administratif, akhirnya kita diantar ke kamar yang akan kita tempati selama raga di US. Kamarnya luaass, kasurnya bertingkat kaya di asrama, kita sekamar berempat. Hari yang melelahkan itu kita tutup dengan istirahat setelah kenalan dengan penghuni shelter lainnya. Iya, sebutan untuk tempat kita tinggal itu shelter. Terus, ingat gak, di vlog yang pertama Alya dan Dias curhat kalo alat mandi kita disita petugas bandara karena kelebihan volume? Nah, lagi-lagi, inna ma'al 'usri yusra, di shelter ini kita dikasih macam-macam alat mandi yang ukurannya super jumbo yang sampai sekarang shamponya belum habis dipakai sama kita dan aromanya enak banget. MasyaaAllah, Allahu Akbar, Alhamdulillah 'ala kulii nikmat.
penampakan dari jendela kamar
Lelah dan jetlag menjadi satu, yang membuat kita istirahat lelap sore itu, dan akhirnya terjaga dini hari. Dan beres-beresin barang bawaan dan siap-siap untuk perjalanan esok hari deh~

oOo

Keesokan harinya, kita bangun dan sarapan. Oiya, hilap. Disana, kita juga bisa makan sepuasnya, gratis tak perlu bayar selama makanan di kulkas gak ada label nama penghuni shelter lain. Jadi, itu sebabnya kenapa selama di US, Alya mengeluarkan duit kurang dari Rp50.000 untuk urusan makan. Karena di provide juga sama shelter-nya!
Pagi itu, kita diundang Mr. Fahim ke kediamannya yang letaknya cuma beberapa blok dari shelter. Dan ternyata Mr. Fahim ngajakin kita ke rumah abangnya untuk silaturrahmi. Oiya, Mr. Fahim ini orang Timur Tengah asalnya, pakistan kalo ndak salah, tapi udah lama tinggal di US. Dan hari itu, apa kata orang mengenai tradisi orang timur tengah bisa Alya saksikan. Ketika kita masuk dan singgah di rumah abangnya Mr. Fahim, yang kerepotan nyiapin air dan makanan untuk dihidangkan bukan sang istri melainkan sang suami, dan ternyata memang begitu tradisinya disana. Bahkan yang nyiapin sarapan pun suami. Waah, jadi enak kekekekeke~
sarapan sobat MisQueen
suasana komplek perumahannya beginiii
anaknya Mr. Faisal dan Defi
iyak, rusuh....
Lalu, setelah dari silaturrahmi dari rumahnya Mr. Faisal, abangnya Mr. Fahim, kita diajakin ke salah satu kebun binatang di Bronx, dengan alasan hari itu adalah hari rabu dan tiket masuknya gratis, padahal kebun binatang di luar negeri itu mahal banget tiket masuknya, $29 kalo gak salah, atau kurang lebih Rp422.000-an. Kita sih kesenangan mendengar kata gratis, tapi yang membuat segan adalah inisiatif Mr. Fahim untuk mengantar kita sampai ke Bronx Zoo-nya, dan itu letaknya jauuh banget dari Jamaica. Kita speechless bukan main. Setuntas ini, orang-orang mengupayakan memberi pertolongan untuk saudara sesama muslimnya yang baru dikenal 3 hari saja. MasyaaAllah. Hari itu, kita lagi-lagi berkaca, bahwa menjadi muslim adalah nikmat. Ketika suku, ras, bahasa tidak menjadi penghalang, sama sekali.
Semoga Allah balas kebaikan mereka semua, aamiin.

Kita jalan-jalan bebas di Bronx Zoo setelah berpamitan dengan Mr. Fahim setelah kita paksa beliau untuk gak perlu nemenin kita, karena sudah berapa panggilan telepon masuk tapi dijawab sekenanya oleh beliau.

Bronx Zoo ini cakep banget! Semua rapi disusun. Banyak banget keluarga yang sedang rekreasi disini. Dan fasilitas yang ditawarin itu, informatif dan keurus semua. Fungsi kebun binatang untuk memperkenalkan alam dan mengedukasi anak-anaknya dapet banget. Daebak dah pokoknya. Dan, jika temen-temen mengira akan sedikit sekali muslim yang ada di tempat publik seperti kebun binatang di US, maka salah besar. keluarga muslim mondar mandir sejauh mata memandang. Mungkin teman-teman bisa lihat di vlog nanti untuk selengkapnya. Di Bronx Zoo juga, cita-cita Dias untuk melihat bison tekabul hahaha, oke garing.
welcome to the Bronx Zoo; silaw bos
kuda laut lagi mandi. eh anjing laut maksudnya
bersih bgt lingkungannya, gak paham lagi
pegel kaki ini menjelajahi Bronx Zoo yang luaz
risiko tukang foto; yang terekspos hanya banyangannya semata
banyak anak-anak dan keluarganyaa disini. lucuuuuk!
Karena sadar diri jarak Bronx Zoo dan Jamaica jauh, akhirnya kita memutuskan untuk balik ketika sudah masuk waktu siang. Dan sebelum balik ke shelter, kita memutuskan untuk ke Astoria terlebih dahulu, menjenguk mesjid Al-Hikmah. Kebetulan hari rabu ada pengajian rutin disana. Tapi sayangnya, setiba kita disana pengajiannya udah selesai dan hanya tersisa beberapa buk-ibuk yang sedang ngobrol. Seneng bangeeet, serasa pulang ke rumah. Ketemu sama buk-ibuk yang welcome dan memperhatikan kita banget. Akhirnya kita shalat ashar dan maghrib jama' isya disana. Dari pertemuan itu pula, kita akhirnya kita diundang untuk ikut di barisan Muslim Day Parade se-New York dan bertemu dengan seluuuuruuuh muslim di New York. Akan alya ceritakan di postingan berikut-berikutnya.
Mesjid Al-Hikmah tampak luar
kiri ke kanan; Tante Fitri, Teh Juan, Defi, Dias, Alya, Tante Srie, Tante Chandra
Malam itu, kita diantar pulang sama tante Chandra dan Om Boy ke shelter.
Finally, bisa merasakan naik mobil di luar negeri sambil melihat-lihat jalanan New York dari dekat. Alhamdulillah, dua hari ini kita ketemu sama banyak banget hal yang menyadarkan Alya kalau selama ini ada di dalam kenikmatan, dua hari ini kita dipertemukan Allah dengan nikmatnya ukhuwah, dua hari ini kita dipertemukan dengan makna keluarga sebenarnya, dua hari ini kita diajarkan tentang Laa Haula Walaa Quwwata illa Billah dan Kun Fa Yakuun nya Allah. Terimakasi ya Allah <3

You May Also Like

2 comments

  1. Selama di Amerika part 4 sudah dipost kah kak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, terimakasih sudah membaca! part 4 nya belum di post nih, namun akan segera diusahakan tayang secepatnya ya. Terimakasih sebelumnya :)

      Delete